Cilegon, CNO – Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian mengajak kalangan industri untuk terlibat dalam membenahi Jalan Aat-Rusli atau yang lebih dikenal dengan sebutan Jalan Lingkar Selatan (JLS) Kota Cilegon.
Ajakan Helldy ini disampaikan saat menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait penanganan JLS bersama kalangan industri di Cilegon, Senin (29 Agustus 2022).
“Saya minta bantuannya kepada industri agar dapat berkontribusi bersama dalam membenahi jalan yang rusak ini, terutama di wilayah yang memiliki jembatan terlebih dahulu,” kata Helldy Agustian.
Helldy berujar, sebelumnya ia telah beberapa kali mendatangi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan lobi anggaran. Hasilnya, kementerian yang dipimpin oleh Basuki Hadimuljono ini siap menggelontorkan anggaran besar.
“Alhamdulillah dari Kementerian PUPR sudah menyetujui penganggaran bantuan dengan total sekitar Rp167 miliar. Untuk mendapat angka segini itu tidak mudah, perlu tekad dan niat yang kuat untuk mendapatkannya,” katanya.
Kata Helldy, truk Over Dimension Over Loading (ODOL) menjadi salah satu penyebab rusaknya ruas jalan yang menghubungkan Kota Cilegon dengan kawasan wisata dan industri ini. Oleh karena itu, ia ingin adanya pembatasan.
“Saat ini masih banyak truk yang melintas di JLS yang muatannya melebihi batas. Saya ingin agar ada pembatasan muatan jangan sampai overload sebab truk yang overload dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya jalan rusak,” ucapnya.
Sementara itu, General Manager PT Indorama Petrochemical, Malim Hander Joni sebagai perwakilan industri mendukung upaya Pemerintah Kota Cilegon dalam membenahi JLS yang rusak. Ia meyakini, dengan upaya bersama ini akan mempercepat proses perbaikan.
“Saya harap pemkot dapat menata dan menertibkan JLS dengan baik, serta dapat menyediakan kantong parkir juga untuk truk-truk yang melintas di JLS agar supaya tidak ada lagi truk yang parkir di pinggir jalan,” kata dia.
Perlu diketahui, JLS dengan panjang 15,867 KM ini memiliki 4 jenis kerusakan diantaranya badan jalan, jembatan, TPT badan jalan serta trotoar dan drainase. ST 0 sampai 3,9 yang berlokasi di depan Hotel Forbis merupakan titik terparah yang mengalami kerusakan.
(*Fer/Red)