Cilegon, CNO – Rencana pertemuan antara warga terdampak debu batu bara dari produksi blast furnace PT Krakatau Steel gagal digelar. Hingga kini belum diketahui penyebabnya. Sedianya rencana tersebut akan digelar di kantor Camat Citangkil, Jumat (13/12/19) malam.
Tersiar kabar, sore harinya terjadi pertemuan antara PT Krakatau Steel, Camat Citangkil, Lurah Samang Raya dan Lurah Warnasari usai musyawarah yang dilakukan di kantor Kelurahan Samangraya.
Cilegon News mencoba menanyakan hal ini kepada Camat Citangkil Joko Purwanto. Pesan yang dikirim melalui pesan whatsapp belum mendapat jawaban. Sama halnya ketika hal ini ditanyakan kepada Lurah Samangraya Ahmad Dimyati. Belum ada jawaban.
Namun berdasarkan penuturan Ketua Karang Taruna Kecamatan Citangkil Mulyana, pertemuan batal dilakukan lantaran terjadi pertemuan di kantor Lurah Samangraya pada sore harinya.
“Yang saya denger seperti itu. Tidak tahu (alasan pembatalan), karena tadi sorekan kita tidak dilibatkan,” ujarnya.
Selain itu, Mulyana juga mendapat informasi bahwa mulai hari Senin posko kesehatan akan dibuka. “Kita sedang berkumpul dengan teman-teman untuk menentukan sikap,” kata Mulyana.
Gagalnya pertemuan tersebut membuat masyarakat kecewa lantaran tidak mendapatkan informasi yang jelas. Seperti yang diutarakan Abdul Matlub, warga Lingkungan Kubang Welut, Kelurahan Kubangsari yang merupakan wilayah terdampak debu batu bara.
“Masyarakat sangat kecewa. Katanya ada pertemuan sore hari tapi masyarakat juga tidak dilibatkan. Kita juga kecewa dengan aparat pemerintah, dalam hal ini pemerintah kecamatan dan kelurahan,” kata Matlub.
Bahkan Matlub menganggap permasalahan ini sudah “masuk angin” dengan beberapa indikasi yang terjadi. Masyarakat pun, menurut Matlub, juga memiliki pandangan demikian dan menurutnya hal ini wajar.
“Sudah jelas masyarakat berpandangan seperti itu dan hal ini wajar. Pemerintah juga kurang aspiratif dan yang jelas informasinya tidak sampai secara menyeluruh,” timpalnya.
(*Fer/Red)