Cilegon, CNO – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah Banten memperkirakan akan ada hujan deras yang disertai angin kencang dan petir selama tiga hari kedepan khususnya di wilayah Banten bagian selatan.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Serang Tarjono mengatakan, hal tersebut terjadi lantaran adanya fenomena la nina yang belum meluruh dan juga wilayah Indonesia berada pada puncak musim hujan di bulan Januari hingga Februari.
“Iya karena kita sedang berada di puncak musim hujan dan fenomena la nina. La nina kami prediksi meluruh pada April mendatang,” kata Tarjono, Rabu (20 Januari 2021).
Tarjono juga menyebut, hujan deras yang disertai angin kencang itu disebabkan oleh hembusan angin monsun asia cukup kuat dengan rata-rata berkisar diangka 20 knot.
“Bisa disertai dengan angin kencang karena memang hembusan angin dari daratan Asia yaitu monsun asia cukup kuat, kisarannya 20 knot,” ucapnya.
Tarjono mengaku ada beberapa daerah yang sedang dipantau oleh BMKG terkait kondisi cuaca dengan status waspada. Daerah tersebut berada di Banten bagian selatan.
“Untuk wilayah Banten yang perlu diwaspadai adalah Banten bagian selatan seperti Lebak selatan, kemudian Pandeglang bagian selatan,” ungkapnya.
Hal yang sedikit berbeda terjadi di wilayah perkotaan seperti Serang dan Cilegon. Menurutnya, untuk wilayah perkotaan, BMKG rutin mengeluarkan prakiraan cuaca dan peringatan dini yang bersifat himbauan dan prediksi sebelum hujan turun.
“Kalau yang wilayah perkotaan sih lebih cenderung ke prakiraan harian, kemudian di breakdown lagi warning peringatan dini satu jam sebelum hujan turun,” tambahnya.
Kendati demikian, Tarjono mengaku, untuk jalur penyebrangan Merak-Bakauheni masih terbilang cukup relatif aman karena ketinggian gelombang masih rendah.
“Untuk penyebrangan Merak-Bakauheni terpantau masih relatif aman dengan ketinggian gelombang 0,5-1,25 meter,” tuturnya.
(*Fer/Red)