Cilegon, CNO – Umat muslim di penjuru Indonesia dapat meluruskan atau mengukur arah kiblat yang tepat pada Senin (27 Mei 2024). Hal itu dapat dilakukan lantaran pada hari Senin posisi Matahari akan berada tepat di atas Kabah bertepatan dengan Rashdul Qiblah atau Istiwa’ A’zham.
Ahli astronomi dan astrofisika Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, mengatakan posisi Matahari yang berada tepat di atas Kabah disebabkan oleh kemiringan sumbu rotasi Bumi.
“Matahari tampak bergerak ke utara dan selatan setiap tahun. Pada April-September, Matahari berada di belahan utara Bumi,” ujar Thomas dikutip dari Kompas.com, Jumat (24 Mei 2024).
Thomas menjelaskan, dalam pergerakan di belahan Bumi utara, Matahari akan dua kali berada tepat di atas Mekkah, Arab Saudi tepat saat tengah hari. Hal itu terjadi pada 27-28 Mei 2024 pukul 16.18 WIB atau 17.18 Wita dan 15-16 Juli 2024 pukul 16.27 WIB atau 17.27 Wita.
Pada saat Matahari berada tepat di atas Kabah, setiap orang yang melihat atau menghadap ke arah Mekkah berarti sedang menghadap arah kiblat. Thomas menyampaikan bahwa bayangan benda juga dalam posisi tegak mengarah ke kiblat.
“Itulah yang akan dilakukan serentak pada 27 Mei nanti. Tujuannya agar umat Islam peduli dengan arah kiblat di rumah, tempat kerja, musala, atau tanah lapang yang biasa digunakan sebagai tempat shalat,” kata Thomas.
Cara Menentukan Arah Kiblat
Sehubungan hal tersebut, Kementerian Agama akan menggelar Hari Sejuta Kiblat pada saat Rashdul Qiblah. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib, menerangkan, Hari Sejuta Umat digelar untuk memberi pemahaman kepada masyarakat untuk dapat mengukur arah kiblat tanpa memerlukan keahlian atau peralatan khusus.
“Di saat istiwa’ a’zham, siapa saja, tanpa perlu memiliki keahlian atau perangkat teknologi khusus, bisa ‘meluruskan’ arah kiblatnya sendiri,” ujar Adib.
Adib menjelaskan bahwa pada waktu yang telah diperhitungkan melalui metode ilmu falak, bayangan semua benda yang berdiri tegak lurus akan sejajar dengan arah kiblat saat Matahari berada tepat di atas Kabah.
Cara untuk meluruskan atau memastikan arah kiblat benar-benar menghadap ke Kabah dapat dilakukan dengan cara; pilih benda untuk dijadikan alat mengukur arah kiblat. Benda tersebut harus berbentuk tegak seperti botol, tongkat atau kaleng. Selain itu bisa juga dengan benda yang dapat digantung dengan menambahkan pemberat.
Lalu pastikan benda yang dipilih tegak lurus dengan permukaan Bumi karena saat fenomena terjadi semua bayangan dari benda yang tegak lurus akan menghadap ke kiblat.
Pastikan juga tempat untuk meletakkan benda berada di permukaan yang datar dan rata. Kemudian lakukan pengukuran arah kiblat pada Senin (27 Mei 2024) pukul 16.18 WIB atau 17.18 Wita.
(*Fer/Red)