Cilegon, CNO – PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) akan disomasi oleh PT. Pelayaran Karya Lentari Perdana (PKLP). Langkah ini ditempuh oleh PT PKLP setelah PT KBS membatalkan sepihak pengadaan jasa sewa kapal tunda.
Direktur PT PKLP Capt Zaenal Arifin Hasibuan menyebut, akibat pembatalan tersebut pihaknya merugi hingga Rp 1 miliar. Bahkan perusahaan ini juga harus menanggung kerugian imateril berupa rusaknya kepercayaan kru dan pihak lainnya.
“Kami akan mengajukan somasi dan meminta jawaban atas keputusan sepihak ini. Kalau diputus sebelum kami memenuhi segala macam, oke,” kata Zaenal.
Dikatakan olehnya, sebelum mengeluarkan keputusan sepihak, PT KBS meminta PT PKLP untuk melakukan perbaikan fisik serta mesin kapal, menaikkan kru lengkap dan menyampaikan tanggal rencana inspeksi.
Atas permintaan tersebut, kata Zaenal, pihaknya telah mengeluarkan biaya guna mempersiapkan kapal. Namun setelah semuanya siap, PT KBS justru mengeluarkan keputusan sepihak yang menyatakan kapal tidak layak tanpa melakukan inspeksi dan tanpa pemberitahuan lebih awal.
“Ini maladministrasi, ketidakpahaman bagian pengadaan untuk mengadakan tender yang baik. Sebelum ada komitmen seharusnya nggak minta apa-apa jika persyaratan utama sudah terpenuhi dan belum ada komitmen,” ujarnya.
Ia mengatakan, persyaratan pelengkap tersebut seharusnya diminta jika kerjasama sudah dimulai. Namun lantaran anak usaha PT Krakatau Steel tersebut minta secara tertulis akhirnya PT PKLP memenuhinya.
“Saya penuhi. Setelah dipenuhi, jangankan on hire, diinspeksi saja tidak, ini keterlaluan,” tambahnya.
Dia juga mengaku sangat memahami proses tender karena selama ini juga bermitra dengan BUMN besar. Upaya konfirmasi juga telah dilakukannya sebanyak dua kali dan selalu diabaikan oleh PT KBS.
“Saat kami sudah siap, tidak diinspeksi, sudah diemail dua kali tidak dijawab, diemail ketiga baru dijawab dengan jawaban digagalkan. Ini kan BUMN bonafit, ini bisa menjadi masalah, semua shipping company akan tahu jika tender di KBS begitu modelnya,” tuturnya.
Upaya konfirmasi telah dilakukan wartawan terhadap manajemen PT KBS, namun hingga berita ini ditulis konfirmasi itu belum mendapat tanggapan.
(*Fer/Red)