Cilegon, CNO – Ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di Kota Cilegon berkumpul di Alun-Alun Kota Cilegon pada peringatan Hari Santri Nasional, Selasa (22 Oktober 2024). Pada momen tersebut, ribuan santri berkomitmen untuk berperang melawan narkoba.
Pjs. Wali Kota Cilegon, Nana Supiana, mengatakan Hari Santri ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 yang merujuk pada Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh Hadratus Syekh Kiai Haji Hasyim Asy’ari.
“Peringatan kali ini lebih istimewa karena melibatkan BNN dan adanya ikrar santri anti-narkoba, sebagai upaya nyata untuk melawan penyalahgunaan narkoba yang mengancam masa depan generasi muda,” kata Nana.
Sebelumnya, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Cilegon, Bogie Setia Perwira Nusa, mengatakan pentingnya peran santri dalam menjaga lingkungan dari peredaran narkoba dan radikalisme. “BNN bersama Pemkot, Kemenag, dan pesantren akan terus menggaungkan pesan perang melawan narkoba dan radikalisme di kalangan santri dan masyarakat luas,” kata Bogie.
Festival Santri
Selain deklarasi santri melawan narkoba, Festival Santri ke-10 juga digelar untuk memeriahkan Hari Santri tahun ini. Berbagai kegiatan digelar dalam festival tersebut.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon, Maman Mauludin, mengatakan festival ini diadakan sebagai bentuk penghormatan terhadap kontribusi santri dalam sejarah perjuangan bangsa.
“Festival ini tidak hanya sebagai ajang merayakan Hari Santri, tetapi juga sebagai momentum untuk menggalang komitmen bersama dalam memerangi narkoba di kalangan generasi muda,” kata Maman.
Festival Santri Kota Cilegon diharapkan menjadi wadah silaturahmi antar santri, tokoh agama, dan masyarakat, serta menjadi bagian penting dalam membangun komitmen generasi muda untuk menciptakan lingkungan yang sehat, bebas narkoba, dan damai.
Festival Santri tahun ini juga dimeriahkan dengan berbagai perlombaan, mulai dari lomba keagamaan hingga olahraga, serta pameran produk unggulan santri. Ketua Presedium Festival Santri, Mustofa Haqi, yang juga merupakan Pimpinan Pesantren Banu Al Qomar, menjelaskan ada sekitar 24 cabang lomba yang diadakan.
“Lomba-lomba seperti hadroh dan pidato tiga bahasa akan diadakan di Pemkot Kota Cilegon, sementara lomba kaligrafi digelar di Masjid Pemkot. Ada juga lomba pembuatan film pendek yang dilaksanakan di Aula Diskominfo Kota Cilegon,” kata Mustofa.
Mustofa juga berharap acara ini dapat menginspirasi generasi muda untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan. “Festival ini menjadi ajang penting untuk mengokohkan peran santri dalam menjaga tradisi luhur bangsa,” tambahnya.
(*Adv/Red)