Cilegon, CNO – Ketua Umum Pelajar Islam Indonesia (PII) Kota Cilegon, Hery Yuanda menyebut trotoar di Kota Cilegon tak layak untuk pejalan kaki.
Bukan tanpa alasan, Hery menyebut trotar di Cilegon tidak layak bagi pedestrian lantaran banyak yang rusak dan beralih fungsi menjadi tempat pedagang menggelar dagangannya.
“Enggak layak, banyak yang rusak, banyak digunakan ladang bisnis juga. Ini seharusnya engga kaya gini. Trotoar hadir itu salah satunya adalah mempercantik kondisi kota, nah ini kalau begini bukan mempercantik yang ada kondisinya semrawut,” katanya, Jumat (4 Desember 2020).
Menurutnya, seharusnya setiap pemilik kebijakan bersinergi menciptakan estetika kota demi mengharumkan Cilegon yang dijuluki kota dolar dengan APBD yang cukup besar.
“Kondisi seperti ini kan sudah lama terjadi. Jangan karena ada COVID-19 mereka beralibi anggaran perbaikan atau penindakan itu dialihkan,” tuturnya.
Disebutkannya, keberadaan trotoar sudah banyak diatur dalam undang-Undang terkait fungsinya. Oleh sebab itu, Hery mendorong pemilik kebijakan untuk menertibkan dan merawat trotoar agar terjaga estetika kota dan ramah pejalan kaki.
“Di undang-undang itu sudah diatur. Baik perawatan, penindakan, juga fungsi trotoar itu sendiri. Bahkan tindakan denda dan sanksi pidana bisa dilakukan bagi pelanggar atau perusak trotoar,” ucapnya.
Sementara itu, Susanti, salah seorang warga Cilegon mengaku merasa terganggu dengan kondisi trotoar di Cilegon. Menurutnya, trotoar bukan sebagi tempat berdagang.
“Ganggu lah mas, kalau kondisinya seperti ini kita sebagai pengguna jalan merasa terganggu. Trotoar kan dibuat untuk memanusiakan penggunanya, bukan untuk ladang usaha seperti parkir atau tempat PKL,” ujarnya.
Pantauan di sepanjang jalan protokol Kota Cilegon yang membentang dari Simpang Tiga hingga PCI, banyak trotoar yang rusak dan beralih fungsi. Banyak pemilik toko dan pedagang kaki lima menempatkan barang dagangannya di trotoar.
Tak sedikit juga sepeda motor terlihat diparkir di trotoar. Selain itu pengendara sepeda motor juga sering melintasi trotoar saat lalu lintas sedang padat.
(*Fer/Red)