Cilegon, CNO – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) akan memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kota Cilegon. Penghargaan ini diberikan lantaran Pemkot Cilegon disebut memiliki kepedulian yang tinggi terhadap para pekerja migran atau yang sering disebut TKI ini.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon Panca N Widodo mengatakan, Kota Cilegon merupakan kota pertama di Provinsi Banten yang melepas secara resmi para pekerja migran yang akan bekerja ke luar negeri sebagai bentuk upaya pengentasan pengangguran.
“Kita sudah melepas para pekerja migran yang dilakukan langsung oleh Pak Wali Kota Cilegon Helldy Agustian. Para pekerja yang dilepas tersebut merupakan pekerja formal bukan non formal. Kita bekerjasama dengan perusahaan yang ada di luar negeri,” kata Panca saat acara Talkshow Cilegon TV.
Panca menjelaskan, para pekerja migran yang jumlahnya mencapai 56 orang tersebut bekerja pada sektor industri dan perkebunan di negara Malaysia.
“Kami juga akan terus berupaya untuk melakukan kerjasama dengan perusahaan luar negeri. Hal itu kami lakukan sebagai upaya untuk mengurangi pengangguran,” katanya.
Kaitannya dengan pengangguran, Panca mengungkapkan, pada tahun 2022 Kota Cilegon mencetak sejarah baru dengan berkurangnya angka pengangguran cukup signifikan. Tingkat pengangguran di Kota Cilegon sebelumnya tidak pernah beranjak dari peringkat 7 dan 8 namun di tahun 2022 berada di peringkat 4.
“Program pemagangan yang dicanangkan oleh Pemkot di era kepemimpinan yang baru ini menjadikan solusi yang nyata untuk mengurangi tingkat pengangguran, dimana kepala daerah membuat surat edaran untuk seluruh industri di Kota Cilegon agar mengadakan program pemagangan di industrinya,” ungkapnya.
Panca mengklaim, program pemagangan bukan hanya memberikan keuntungan kepada masyarakat, tetapi juga bagi pihak industri. Dengan program pemagangan ini, perusahaan dapat memperoleh pekerja yang berkualitas dan sesuai yang dibutuhkan.
“Selain program pemagangan, kita juga memiliki program BLK dimana di dalam program BLK tersebut terdapat berbagai jenis pelatihan, untuk industri ataupun wirausaha. Dan BLK ini bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Kota Cilegon tanpa adanya batas usia,” ujarnya.
Panca juga mengatakan, sektor industri bukan satu-satunya jalan untuk memperoleh pekerjaan. Banyak sektor lain yang jika ditekuni dan sabar akan menghasilkan.
“Intinya kerja itu hanya agar kita memiliki pendapatan, berwirausaha pun bisa dikatakan sebuah pekerjaan. Jadi saya berpesan agar anak-anak Cilegon dapat terus berusaha dan jangan putus asa,” katanya.
(*Fer/Red)