Cilegon, CNO – Tak banyak yang bisa dilakukan Qonita Zalfa Fatimah, selain menangis di tempat tidurnya. Bayi berusia tiga belas bulan ini terindikasi mengalami gizi buruk.
Qonita merupakan anak dari pasangan Sarmani dan Masitah, warga Lingkungan Kracak, Kelurahan Banjarnegara, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten.
Saat ditemui di rumahnya, Selasa 21 Januari 2020, Masitah mengaku, anak perempuannya ini lahir dalam kondisi normal dengan berat badan 3,8 kilogram.
Namun seiring berjalannya waktu, bukannya bertambah, berat badan anaknya terus menyusut. Kini anak Masitah hanya memiliki berat badan 3,4 kilogram.
Masitah mengaku, pada September 2019 lalu Qonita pernah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cilegon selama enam hari. Lantaran keadaan ekonomi keluarga, Qonita akhirnya hanya dirawat di rumah sederhananya.
“Suami cuma buruh lepas harian. Sebelumnya adiknya (Qonita) makan paling bubur sama ASI aja. Makannya juga dikit-dikit pak,” katanya.
Dikatakan oleh Masitah, anaknya saat ini hanya mengkonsumsi ASI dan susu formula pendamping yang diterimanya pihak Puskesmas Ciwandan.
Dirinya berharap ada orang dermawan yang membantu pengobatan putri kesayangannya yang lahir 12 Desember 2018 ini.
“Kalau ada yang mau bantu mah syukur alhamdulillah. Sangat berharap,” kata Masitah.
Terindikasi di Usia 5 Bulan
Sedangkan Masilah, Kader Kesehatan Puskesmas Ciwandan mengungkapkan, pihaknya telah berupaya mendapatkan BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) untuk Qonita.
Hasil dari upaya Masilah mendapatkan BPJS PBI ini, membuat Qonita bisa dirawat di RSUD Cilegon tahun lalu.
Masilah juga mengungkapkan, Qonita diketahui mulai menderita gizi buruk saat menginjak umur lima bulan. Tubuhnya, menurut Masilah, tidak mengalami perkembangan layaknya anak lain yang seusia Qonita.
“Dari umur lima bulan enggak ada perkembangan sama sekali. Berat badannya bukannya naik malah turun,” katanya.
Selain telah mengupayakan BPJS PBI, pihaknya juga memberikan Pendamping Makanan Tambahan (PMT) untuk Qonita dan balita lain di sekitar tempat tinggal keluarga Qonita.
“Disini setiap bulan kita mengupayakan bikin PMT khusus balita. Bikin makanan bubur kacang hijau. Ada PMT lainnya juga,” timpalnya.
(*Sap/Red)